Sejarah Desa

30 April 2014 03:20:39 WIB

Sedikit Sejarah Tentang Desa Jenggala

Desa Jenggala berdiri pada Tahun 1968 Desa ini dulunya Bernama Pemusungan Bebekeq dan bembawahi 11 Kekeliangan/Kepala Dusun antara lain sebagai berikut (1) Keliang Tanah song lauk, (2) Keliang Tanah song Daya (3) Keliang Montong, (4) Keliang Sebaro (5) Keliang Kapu, (6) Keliang Dasan Tengak, (7) Keliang Lenek, (8) Keliang Karang Lendang , (9)Keliang loang sawak, (10 ) Keliang Kakong dan ( 11) Keliang Dasan Bangket, Wilayah BEBEKEQ dulunya dianggap keramat oleh Masyarakat yaitu pada saat Zaman Kerajaan Selaparang.
ASAL USUL PEMERINTAH DESA JENGGALA
Menurut cerita dan masih dipercaya oleh masyarakat, bahwa Bebekeq merupakan sebuah kerajaan yang terletak diwilayah Selelos, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, ( Sekarang tempat itu merupakan tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat dan digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Gangga & Sebagian masyarakat Tanjung untuk melakukan upacara ritual adat setiap tahunnya sehingga dalam literatur sejarah sampai sekarang tempat itu lebih sering disebut sebagai Makam Bebekeq )
Dari sejarah yang diperoleh dari tutur orang tua, Bebekeq merupakan tempat pertempuran antara Raja Selaparang melawan Raja Anak Agung Karang Asem yang pusat kerajaannya berada di Cakranegara, Raja Selaparang minta bantuan kepada Raja Bebekeq untuk melawan Anak Agung ,setelah kekalahan Raja selaparang, Raja Bebekeq karena tidak mau takluk dibawah raja Anak Agung Karang Asem,pulang ke Bebekeq dan kemudian dengan menggunakan kesaktiannya menyiram Kerajaan dan kawula balanya dengan air sehingga Kerajaan Bebekeq hilang dan berubah menjadi hutan belantara , istilah hilangnya kerajaan bebekeq ini disebut Merat.( Sehingga di Hutan adat Bebekeq atau Makam Bebekeq masih ditemukan tempat atau petilasan ).
Nama Desa Jenggala diambil dari nama Putra Mahkota Kerajaan Jenggala yang ada di Pulau Jawa,dan Putra Mahkota tersebut pernah Datang ke Pulau Lombok menuju ke Desa Jenggala guna untuk memadik , melamar atau meminang sang Putra Mahkota Bebekeq dan setibanya di Pulau Lombok Putra Mahkota Kerajaan Jenggala mendapat kabar/berita dari seorang Nelayan yang sedang memancing,bahwa Putra Mahkota yang akan dilamar telah melabuhkan diri ke laut dengan semua Keluarganya dan setelah mendengar kabar bahwa Putra Mahkota Jenggala kembali berlayar ke Pulau Jawa dan mereka selalu hati-hati,kemudian sangat kecewa termasuk dengan pengawalnya,sehingga didalam perjalanannya ia mendapat musibah ditengah tengah laut/segara,hal ini sesuai dengan niatnya dari Putra Mahkota itu sendiri bahwa ia mengutuk dirinya agar mudah2an saya terkena musibah dilaut agar saya berjumpa dengan seorang putri Mahkota dari Kerajaan Bebekeq,tak lama kemudian datanglah angin topan yang mengempas Kapal Putra Mahkota Kerajaan Jenggala dengan semua pengawalnya Tenggelam diwilayah Jenggala,Oleh karena itu orang tua pada Zaman dahulu memberi Nama kepada semua pemilik Tanah sawah yang dulunya adalah laut tempat berlabuhnya putra Mahkota dari Kerajaan Jenggala dengan Nama Subak Jenggala dan ada juga yang menyebutnya dengan Nama MONTONG KAPAL.
Selanjutnya sang permaisuri dari Raja Kerajaan Bebekeq telah mengndung selama 3 ( Tiga ) bulan,kemudian pada saat itu Raja sendiri berniat untuk pergi ke Pulau Bali untuk menyambung Ayam sebanyak 2 Ekor selama 17 Tahun,setelah 17 Tahun Raja Bebekeq berada diPulau Bali dia mendapat Kemenangan berlimpah ruah,kemudian dia berhajat untk pulang kembali ke Pulau Lombok ke Kerajaan Bebekeq. Setelah tiba di Pulau Lombok sang Permaisuri menyuguhkan SELEMBAR SIRIH ( Lekok ) kepada sang Raja dengan diikuti oleh Putri Mahkota,lalu sang Raja bertanya pada permaIsuri SIAPA GADIS ITU ? lalu sang Permaisuri menjawabnya, ampunilah hamba paduka yang mulia dan gadis itu adalah Putri Mahkota yang dikandung sejak paduka berangkat kepulau Bali.
Pada saat itu semua kaula bala sang Raja menyoroti/mencurigai kalau sang Raja berbuat serong dengan Putri Mahkota,mendengar berita tsb maka sang Raja merasa sangat malu dikatakan berbuat serong dengan Putri Mahkota yang tidak lain adalah Putrinya sendiri,kemudian sang Raja dengan keluarganya memutuskan untuk pergi melabuhkan diri kalau bersama semua kaula balanya untuk membuktikan kebenaran sang Raja dengan permaesuri dan Putra Mahkota.
Dalam perjalanannya sang Raja melabuhkan diri kelaut begitu air laut surut seolah-olah air laut itu tidak mau menerima Jasad sang Raja,maka dengan kenyataan inilah terbuktin bahwa sang Raja benar benar tidak berbuat Serong.-Saking lelahnya sang Raja dan keluarganya mengejar air laut yang sedang surut itu,maka sang Raja mengambil ranting kayu untuk menjadi Tongkat Sang Raja sehingga Tongkat itu berbunya DAK-DUK-DAK-DUK, lalu Tongkat tersebut ditancapkan mengarah kewilayah Desa Jenggala sebelah utara Dusun Tanah Song lauk ada Makam yang namanya DANGARDUH...

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

PENGUNJUNG

Video Jenggala

Google Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Lokasi Jenggala

tampilkan dalam peta lebih besar